National Institutes of Health mendefinisikan jantung berdebar-debar atau palpitasi jantung sebagai sensasi denyut jantung yang berlangsung lebih pesat dari umumnya.

Ketika ini terjadi, jantung memompa darah dan cuma mengalami ketidakteraturan sesaat. Terbukti kopi menjadi salah satu penyebab jantung berdebar lebih cepat dari umumnya.

Kopi mengandung kafein, yang yakni stimulasi alami bagi tubuh. Ketika kita minum kafein, metode syaraf pusat distimulus. Hal ini menyebabkan gejala seperti meningkatnya kewaspadaan, sakit kepala, gugup, jantung berdebar-debar, dan pusing.

Tiap orang bereaksi kepada kafein dengan metode yang berbeda. Sebagian orang tak mengalami gejala apa saja saat mengkonsumsi kafein, melainkan tak sedikit orang yang mengalami efek samping setelah mengonsumsi kafein.

Situasi ini bisa bergantung pada seberapa kerap kali dan seberapa banyak kita biasa mengkonsumsi kafein. Apabila tidak terbiasa meminum kopi, maka seseorang cenderung mengalami palpitasi jantung. Atau mungkin ada orang yang lebih sensitif kepada kafein yang memicu tanggapan jantung berdegub sesudah minum kopi. Simak juga info terbaru perihal produk kesehatan di Green World Surabaya.

Kafein menyebabkan palpitasi jantung karena menstimulus metode syaraf sentra. American Heart Association mengatakan, meski jantung mempunyai ritme yang teratur, namun stimulus saraf bisa mengubah irama tersebut.

Berapa cangkir kopi yang masih aman dikonsumsi?

Padahal kafein dapat membikin jantung berdetak lebih cepat, pada dasarnya hal ini tidak berbahaya kesehatan. Dikabarkan dari Livestrong, sekitar 80 cangkir kopi per hari ialah dosis kafein yang mematikan.

Itu artinya, dikala dikonsumsi secukupnya karenanya kopi bukanlah hal yang berbahaya padahal menimbulkan palpitasi jantung.

Menurut Dr. Arthur Klatsky, pakar jantung di Amerika Serikat, meminum satu sampai tiga cangkir kopi sehari juga mempunyai efek pencegahan pada sebagian penyakit. Penelitian yang dilaksanakannya juga menonjolkan bahwa kopi tak mempunyai efek perlindungan pada jantung, tetapi juga tidak memunculkan efek yang membahayakan.

The American Journal of Clinical Nutrition mengucapkan bahwa kebanyakan orang kapabel menolerir jumlah kafein dalam jumlah sedang tanpa efek samping yang membahayakan.

Sekitar 200 sampai 300 miligram kafein, yang setara dengan dua hingga empat cangkir kopi per hari umumnya masih dianggap normal. Lebih dari jumlah ini bisa menstimulus suatu respons tertentu, termasuk salah satunya jantung berdegub-debar.

Sebuah studi yang dijalankan organisasi kesehatan di Amerika terhadap 130.054 orang dewasa menguji efek minum kopi dan kemungkinannya untuk mengalami denyut jantung tidak teratur.

Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang minum kopi empat gelas atau lebih setiap harinya mempunyai kans 18 persen lebih tinggi untuk mengalami detak jantung yang tidak teratur daripada mereka yang sama sekali tidak minum kopi.

Efek stimulan pada kopi dapat menyebabkan seseorang mengalami kesusahan tidur atau mengalami gangguan perut yang dapat memengaruhi kesehatan. Kalau kau memiliki situasi dilema pada jantung, konsultasikan pada dokter berapa gelas kopi yang aman bagimu.

Apalagi menurut banyak penelitian termasuk dari Harvard School of Public Health, padahal kopi dapat mempunyai efek rangsangan pada jantung dan tubuh, minum kopi dapat menawarkan bermacam-macam manfaat.

Manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi kopi di antaranya menurunkan risiko diabetes, kanker usus besar, dan batu empedu. Kopi juga mempunyai efek perlindungan terhadap penyakit hati dan penyakit Parkinson.